source : google image |
source : google image |
Padahal telah banyak contoh kasus seperti ini yang terjadi di masyarakat, yang setelahnya akan berujung pada dampak yang tidak baik. Memang tak dapat dipungkiri bahwa perkenalan di media sosial biasanya akan mengarah pada suatu pertemuan. Bisa diperkirakan bahwa terdapat 3 dari 10 orang pengguna media sosial akan mengalami stress atau bahkan yang lebih parah akan mendapat perlakuan asusila pada saat bertemu secara langsung dengan seseorang yang baru dikenalnya dari akun media sosialnya. Selain itu juga, telah terjadi banyak kasus kejahatan akibat terlalu sering atau terlalu banyak membagi informasi terutama informasi pribadi di akun media sosial. Salah satu contoh kasus yang nyata terjadi adalah tentang seorang remaja yang disatroni perampok di rumahnya hanya karena hal sepele yang dilakukannya yakni menuliskan kata-kata “lagi sendiri dirumah, orang tua keluar kota” pada akun media sosialnya.
Memang benar hal-hal seperti demikian yang telah disebutkan merupakan dampak negatif dari suatu teknologi yang dengan segera harus ditangani. Akan tetapi tidak serta merta kita secara langsung mengkambing hitamkan teknologi sebagai pihak yang bersalah. Kembali lagi, Semua ini tergantung pada pengguna dari teknologi tersebut.
Dilain waktu ada juga contoh kasus lain yang masih berhubungan dengan media sosial yakni tentang seorang remaja yang telah mencoba untuk bunuh diri oleh sebab mengalami depresi. Sebelum remaja tersebut melakukan tindakan bunuh diri itu, dirinya menceritakan terlebih dahulu hal itu kepada teman yang ada di media sosialnya bahwa dirinya depresi dan ingin segera melakukan tindakan bunuh diri. Dan pada saat temannya mengetahui hal itu temannya langsung saja menghubungi pihak kerabat dari remaja yang mencoba bunuh diri ini. Kerabat dari pihak remaja itu langsung bergegas menuju rumah tempat tinggal remaja itu, para kerabat menyaksikan bahwa remaja itu sedang tergeletak dengan kondisi mulut berbusa karena efek overdosis. Tanpa banyak berfikir para kerabat remaja itu langsung bergegas membawa remaja itu kerumah sakit dan untungnya remaja yang mencoba bunuh diri itu masih terselamatkan. Dari kejadian itu kita semua dapat mengambil kesimpulan bahwa secara tak langsung akun media sosial (yang dalam hal ini merupakan teknologi) milik seseorang juga dapat menyelamatkan nyawa dari seorang remaja yang ingin mencoba bunuh diri.
Contoh lainnya banyak juga para remaja yang memanfaatkan teknologi secara lebih positif, bukan ajang menimbulkan stress melainkan ajang mencari hiburan yang memotivasi semangat hidup seperti contohnya download film-film inspirasi, download ebook-ebook milik motivator terkenal, download musik-musik yang bernuansa semangat dan lain sebagainya. Meski kadang ketika mendownload ada saja kendalanya, seperti lelet karena kecepatan dibatasi padahal paket internet cepat memakai jaringan 4G, berhenti sendiri dan download tidak bisa di resume, harus dari awal, atau bahkan tidak dapat mendownload file-file yang besar, padahal setiap film ukuran filenya besar-besar. Tapi tenang saja sekarang ini ada IDCopy yang dapat mengatasi masalah-masalah diatas.
source : idcopy.net |
Selain beberapa hal positif diatas, sekarang ini banyak juga dijumpai para remaja yang mulai memanfaatkan teknologi untuk berbisnis. Salah satu bisnis para remaja yang sedang marak sekarang ini adalah online shop. Para remaja pada awalnya mencoba peruntungan dengan menjadi seorang reseller online shop, namun ketika mereka menyadari bahwa peluang terbuka lebar mereka mulai membuka online shop milik mereka sendiri.
source : eliska.id |
Dari semua yang telah kita bahas diatas itulah Remaja + Teknologi = ? tergantung dari bagaimana seorang remaja dalam menggunakannya, namun sebenarnya bukan hanya remaja saja tapi siapapun yang menggunakannya akan menentukan bagaimana teknologi itu akan berdampak, apakah akan berdampak positif atau berdampak negatif. Dan bagi anda para orangtua yang saat ini memiliki anak usia remaja akan lebih baik jika anda selalu memantau sikap dan tingkah-lakunya. Jangan sampai anda sebagai orangtua menjadi lalai dalam mendidik anak-anak remaja anda hanya karena sibuk dengan pekerjaan anda. Perlu digaris bawahi bahwa masa remaja merupakan masa yang sangat labil, para ramaja akan sangat kesulitan dalam menentukan mana sebenarnya sesuatu yang baik untuk mereka dan bahkan terkadang sesuatu yang mereka pikir baik sebenarnya malah sebaliknya, untuk itulah sangat dibutuhkan figur yang baik dari orangtua yang bisa membimbing mereka hingga datang masa dimana mereka dapat dikatakan matang atau dewasa.
Lomba ini diselenggarakan oleh IDCopy.net dan Eliska.id